Kaleidoskop 2013
Oh Jinsku, Oh Celanaku
[LYRIC] Sen no Yoru wo Koete
Sen no Yoru wo Koete (As Thousand's Night Pass)
"I want to be loved, but you don't seem to love me"
I wander around as I repeat this to myself
It's the only answer I have; even I'm scared of getting hurt
I'll say "I love you" to the one I love
Do you love me or not?
As for things like that, it’s already fine either way
No matter how badly I wish to be with you
There are many unchangeable things in this world, right?
That's right, and my love for you
Is the truth unchangeable by anyone
I want to overcome thousands of nights and go meet you now
There's something that I must tell you
"I want to be loved, but you don't seem to love me"
I wander around as I repeat this to myself
It's the only answer I have; even I'm scared of getting hurt
I'll say "I love you" to the one I love
It's scary putting my feelings into words
But, I'll say "I love you" to the one I love
In this broad world, I can’t express the joy of encountering you with words
That's why we can only smile, sing about the vividly passing autumn in do-re-mi
With winter at our backs, and the sunbeams peeking through the trees
And become reborn anew, so that we can protect someone
As I looked to the road I'd travelled and the path ahead, my eyes were filled by cowardice
I want to look you in the eyes, but I'm afraid I wouldn't be honest
I didn't want to know that you didn't love me
And live the rest of my days all alone
That day, I kept on loving you without getting hurt
I want to overcome thousands of nights and go meet you now
There's something that I must tell you
"I want to be loved, but you don't seem to love me"
I wander around as I repeat this to myself
It's the only answer I have; even I'm scared of getting hurt
I'll say "I love you" to the one I love
Even my feelings aren't returned, at least I can say "I love you" to the one I love....
And that's the most beautiful thing in the world
Surprise!
Hai *srooot*
Acara pagelaran angklung KPA ITB udah berakhir :') Setelah latihan sampe rela pulang larut malam, besok mungkin sepulang kuliah gue akan bingung sendiri karena rutinitas yang mendadak hilang. Oh ya, ini konser pertama gue~ Dulu, gue gak pernah berpikir untuk ikut unit musik. Tapi ternyata di sini, gue belajar kalau angklung itu berlaku buat siapa aja, baik yang dengan atau pun tanpa background pemusik.
Oke. Kembali ke cerita yang seharusnya. Berhari-hari sebelum pagelaran berlangsung, gue ngajak-ngajak Haura dan Rany buat nonton. Tapi jawaban mereka entah bisa entah enggak, jadi gue menyimpulkan mereka gak akan dateng. Rany dengan alasan balik ke rumah, dan Haura terhalang acara ISO.
Lalu....... Sejam sebelum pagelaran dimulai (gue lagi grasak-grusuk ngapalin partitur), tiba-tiba hape gue bergetar. Ada sms dari Haura yang isinya "Deessttiiii... Jangan mengecewakan gw dan rani yang nonton yaaaaa!!!!"
Kmpret banget lah mereka :')
Konsernya sendiri...... yang saat itu gue pikirkan adalah gue gak akan pernah menyesal daftar waktu itu! Gak akan pernah! Dari mulai momen latihan dengan sedikit orang sampe-sampe nada di lagunya bolong-bolong, hingga tampil di atas panggung bersama :')
Oh ya. Di konser ini juga dua sepatu high heels rusak. Sepatu pertama itu haknya patah karena jatuh dari tangga turun panggung. Pukpuk mila :') Dan insole sepatu kedua copot tiba-tiba 5 menit menjelang naik panggung...... Panik banget gue. Akhirnya gue nekat tampil dengan sepatu sebelah yang tanpa insole..... Setengah jam berdiri pake high heels 5 senti sukses ngebuat kaki gue getar-getar. Gue merasa gagal sebagai wanita.
Akhirnya kita pulang jam 11 malem naik angkot Kalapa-Dago carteran. Sekitar 10 menit sebelum pulang, hape gue bergetar tanda panggilan masuk. Dari Haura. Kira-kira percakapan nyaris-tengah-malam antara kita berdua seperti ini:
Gue : Halo, assalamualaikum. Kenapa, Ra?
Haura : Desss! Lo udah balik belom? Gue ke kosan lo ya sekarang! *tersengal-sengal*
Gue : Lah, gue masih di TKP. Baru mau balik. Kenapa emangnya?! *ikutan panik*
Haura : *napasnya memburu* Gak, gue ke kosan lo aja! Kosan lo dimana? Gue pokoknya gamau tidur di kosan!!
Gue : Lo kenapa?! Oke-oke, gue sms arah jalannya sekarang... Emangnya kenapa kosan lo?
Haura : Banyak kecoak Desss!! Gue ke kosan lo aja! *suara kayak mau nangis*
Kecoak....... Saat itu, gue gak punya bayangan betapa kecoak berhasil memaksa Haura hengkang dari kosannya sendiri. Tapi setelah ngedengar penuturan langsung dari korban (maap ya Ra wkwk) kecoak jadi daftar musuh nomor tiga setelah cacing dan semut.
Alhasil, malam itu kita tidur di atas tempat tidur gue dengan ngebagi dua space. Haura di sisi dekat kaki tempat tidur, gue tidur sambil bergelung di dekat kepala tempat tidur
Intermezzo
Halo *menguap lebar*
Sekarang gue lagi di rumah ortu di Jakarta. Masih menikmati kesempatan untuk bisa berleha-leha barang sejenak sebelum akhirnya menghadapi kehidupan perkuliahan lagi. UTS is coming, bro...
Seminggu sebelum libur, gue stres banget. Mungkin efek kurang tidur... Alhasil, suasana hati naik-turun, dan dampaknya gue jadi gak fokus kuliah dan berubah jadi ngeselin bagi orang-orang di sekitar gue. Liburan Idul Adha jadi momen yang paling gue tunggu. Entah kenapa, gue pengen banget cerita ke ibu gue.
Oh ya. Selama di Bandung gue jadi punya kebiasaan ngemil. Anehnya, tiap kali pergi ke indomaret, gue selalu beli r*ma sari gandum yang cokelat. Enggak pernah yang lain. Selalu itu -_- Gue gak pernah nyangka kalo r*ma sari gandum punya efek nagih....
Dan sekarang, saat gue ngidam banget mau nonton Gravity (Vena udah ngajakin!), gue masih harus pergi buat nyervis hape itu. #@&#R%E^
Ganti hape aja apa ya.....
Syukur
Sekarang aku sadar
Malam Pertama Anak Kos
Halo. Salam sepi.
Udah tiga hari gue berubah jadi anak kosan. Iya. Kalo mau makan, masak nasi sendiri, cari lauk sendiri. Kalo bangun tidur, harus nyetel alarm, atau kalo enggak bisa kebablasan tidur. Dan yang paling parah.... homesick. Parah, baru ditinggal ortu beberapa hari, rasanya gue mau tidur di kamar gue lagi. Gak pernah sekangen ini sama keluarga.
Hari pertama sesampainya di kosan, gue sadar kalo gue gak punya temen seangkatan di kosan. Semuanya kakak tingkat...... Mau gabung, tapi takut. Selama nyuci piring, gue curi-curi pandang ke lantai atas. Sedih banget. Apalagi denger cerita temen-temen yang udah pergi-pergi bareng temen sekosannya.
Malam pertama lebih parah lagi. Kosan gue adanya kamar mandi luar (khusus lantai bawah, dan sialnya gue lantai bawah). Udara malam itu dingin. Alhasil, gue yang kalo gugup suka minum, bolak-balik kamar mandi buat pipis. Mana suasananya sepi banget. Cuma ada suara flush dari toilet dan suara pintu kamar yang bolak-balik dibuka. Miris pisan.
Kakak kosan..... Tolong ajak saya gabung sama kalian.... :')
Salam sepi.
Nol koma tujulima
Ini cerita jaman gue masih duduk di bangku smp. Ya, masa-masa anak ababil alias abege labil. Lebih tepatnya saat kelas delapan.
Sedari sd gue udah suka matematika. Bukannya gimana, itu karena gue gak bisa pelajaran yang lain. Ips? Beuh. Dan karena itu, rasa suka itu berlanjut hingga tingkat smp. Suatu ketika, saat di kelas delapan, datanglah guru matematika ini. Sebut saja Mr. D.
Mr. D ini unik sekaligus menyebalkan. Unik karena tiap kali dia lewat, gue selalu samar-samar merasa mencium aroma sampo (tebakan gue sampo Cl**r). Dia juga suka ngitung berapa kali kita menguap -_- Dan menyebalkan karena untuk pertama kalinya gue dipermalukan di depan kelas karena nilai matematika gue yang jelek. (Dikasih tau orang tua nilainya!)
Hari itu, Mr. D mengadakan apa-yang-kita-sebut-sebagai-ulangan-dadakan-tapi-kuis-bagi-dia. Gue benci ulangan dadakan. Apalagi saat itu gue belum paham materinya. Matilah. Untungnya, gue masih punya teman seperjuangan. Kawan-kawanku yang kondisinya sama sepertiku yuhuu.
Kombinasi gak ngerti materi dan ulangan dadakan itu sukses menorehkan angka 4 di atas kertas. Nilai mat gue empat! :' Kalo saat itu gue nengok kanan-kiri (maksudnya, nanya nilai temen), ternyata gak cuma gue yang bernasib sial. Emang rata2 nilai anjlok. #@%&^#%
Alhasil, remedial pun dilaksanakan. Gue lupa kronologisnya hingga saat nilai remedial dbagiin, hati gue mencelos. Nilai anak-anak lain bisa dibilang bagus atau seenggaknya lolos KKM. Nah, gue....
Mr. D : Desti! Nol koma tujuh lima...
Gue : Ha?! *kaget* *maju dengan gontai* *speechless*
Sedih banget. Mending gue dapet nol aja sekalian! Sekalian aja jelek, gak usah nanggung begitu. Alhasil gue murung untuk sisa hari itu.
Sampai sekarang, gue gak bisa nemuin kertas ulangannya. Firasat gue, kertasnya lenyap karena udah gue sobek-sobek....
Expectation vs Reality
Setelah berminggu-minggu hilang dari peradaban, akhirnya gue
kembali lagi lalala~ Karena nyokap lagi sakit, gue sebagai anak perempuan
tertua mengambil alih peran ibu rumah tangga di rumah. Itu artinya gue yang
bersih-bersih rumah dan dan gue juga yang masak. Masak buat sahur dan buat
berbuka puasa. Gue merasa berkuasa.
![]() |
Plus kertas kado gambar peta dunia |
[REVIEW] Totto-chan : Gadis Cilik di Jendela