Don't be thinking of unnecessary things. Win today's game! Think only about that

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Moko : Behind The Story


Malam itu adalah malam pelarian buat gue. Pelarian dari emosi, pelarian dari pikiran-pikiran negatif yang membuat gue tidak bisa berpikir jernih, dan terutama pencarian ketenangan di daerah tertinggi di Bandung (ibu gue sampai salah kaprah kalo gue pergi bersemedi). Berawal dari ide iseng Windy, lalu gue ikut terseret dalam penjelajahan malam kami. Gue baru pulang dari kampus jam 9 malam dan pergi lagi dari kosan jam 10.45 malam. Kakak tingkat di kosan sampai heran ngeliat gue baru nyampe dan pergi lagi....


Berhubung gak ada yang tahu rute menuju Moko, Iqef hadir sebagai penyelamat. Bersama Windy, Aul, Dewi, Iqef, dan Maul menyusuri jalan selebar satu mobil terasa agak mendebarkan tapi menyenangkan. Sekitar pukul 12 malam, mobil sedan Aul menembus jalan kecil nan berliku menuju Moko (sebelumnya kita menyempatkan mampir di Indomaret).

Selagi mobil menyusuri jalan menanjak, mata gue yang sudah beberapa watt dimanjakan pemandangan malam hari kota Bandung dari ketinggian. Beberapa kali kami berseru ke Aul, “Jangan nengok, Ul! Tahan!”  Tapi kejadian terjadi sewaktu belokan dan tanjakan curam pertama. Sedan Aul gak kuat nanjak dan mobilnya terancam mundur di tanjakan..... Apalagi ada Dewi dan Maul yang bikin panik.....

Setelah tiba di Bukit Moko, udara dingin menerpa. Maul bilang suhu udara saat itu berkisar 15 derajat Celcius. Saat ditanya “Tau dari mana?”, Maul dengan santai berkata “Kaskus.” Gue cuma merapatkan jaket. 

Selagi menunggu sunrise tiba yang mana sekitar 6 jam lagi, gue berusaha melawan dingin. Entah dengan jalan-jalan, foto-foto, nyanyi-nyanyi, sampai cerita kontroversial Iqef dan Aul (yang kebenerannya baru terungkap 4 hari kemudian dan emang guenya yang terlalu bodor sih -__- ). Gue juga mencari-cari keberadaan flyover Pasupati di antara gemerlap kota Bandung. Obrolan cewek tentang friendzone juga sampai dikupas tuntas. Corn chips, cheese crackers, dan botol air mineral juga ludes dilahap. Saung di warung setempat menjadi sasaran tempat bergelung sambil menahan kantuk dan dingin. Begitu dingin udara sampai kaki-tanpa-kaus-kaki Maul dimasukkan ke tas Iqef demi mendapatkan kehangatan lol!

Ketika sunrise yang dinanti tiba, pemandangan inilah yang hadir di hadapan kami. Subhanallah....


Kalau ada pepatah "Tak ada rotan, akar pun jadi", maka kami berpendapat "Tak ada tongsis, tripod pun jadi." Ini emang super aneh. Tripod disulap jadi tongsis....... Ya, ini tripod teman-teman.



Sepulangnya dari Moko, perut gue mules-mules tanda masuk angin. Yaiyalah, gue gak makan apa-apa dan gak tidur semalam suntuk..... Jadi selagi perjalanan balik ke kampus hampir semua tepar dan ketiduran kecuali Aul (pastinya!) dan Windy.

Produk dari jalan-jalan kali ini adalah grup siblingszone yang entah kenapa tiba-tiba muncul di invitation Line group besoknya. Istilah siblingzone juga sebenarnya akal-akalan setelah mendengar "kisah" Aul dan Iqef. Bodor pisan.

Makasih kawan-kawan! Sampai jumpa lagi, Moko.

Photos taken by Iqef and Aul

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TPB is over, real college-life await



Jumat kemarin adalah hari terakhir kuliah di tingkat 1. Kelas matematika terakhir dan gue gak masuk kelas karena terlambat bangun..... Meskipun perkuliahan sudah selesai, tapi ujian belum sepenuhnya rampung. Padahal bau-bau liburan samar-samar tercium, kian hari kian terasa. Kuisioner penjurusan (ini cukup membuat gue galau) juga sudah minta diisi. Fakultas-fakultas tetangga sudah mulai kaderisasi wilayah (semacam ospek fakultas, mungkin). Dan sudah mulai terdengar masa ospek jurusan atau osjur akan diperpanjang, lebih lama dari yang lalu.

Beberapa hari yang lalu, gue sakit kepala karena tumpukan tugas, kuis, dan uts yang harus dikejar dalam rentang seminggu. Tidur di atas tengah malam, lalu bangun waktu subuh. Semua terjadi karena jadwal yang sudah gue susun rapi menjadi berantakan karena mendahulukan tugas kelompok (kelompok gue yang satu ini amat, amat deadliner).

Kejadian tersebut ada baiknya juga. Gue sekarang jadi paham bagaimana seharusnya menyikapi perbedaan pribadi orang. Sebenernya, selama kuliah pun, gue sadar, sifat-sifat orang makin terlihat beragam. Di satu sisi ada hal baik di dalam pribadi orang, sisi lainnya ada suatu kebiasaan buruk yang tidak patut ditiru. Makin lama makin terbiasa buat gue belajar membenci sifat buruk orang, bukan membenci orangnya. Persaingan dan kompetisi pun terlihat jelas. Ada beberapa orang yang ingin menang sendiri, tapi banyak yang memang mementingkan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi. Dan terkadang ketika sedang berpikir seperti ini, gue amat kangen masa-masa sekolah dulu...

"Jadi bertanya-tanya, gimana waktu udah di himpunan nanti ya?"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kaleidoskop 2013



Tak disangka penghujung tahun sudah berada tepat di depan mata. Hari ini tepat 47 tahun lalu ibu gue lahir, dan hari ini pula ibu dari suami sepupu gue meninggal. Dunia memang hanya persinggahan sementara, bukan? Jadi, haruskah kita meninggalkan jejak di dunia?

Awal tahun 2013 dibuka dengan berkunjung ke rumah Nenek di Batusangkar setelah bertahun-tahun gak pernah menginjakkan kaki di sana. Gue terbiasa dengan suasana tenang di rumah daripada berada di keramaian saat orang-orang merayakan momen pergantian tahun. Saat itu pun, gue dan keluarga cuma ngeliat langit dipenuhi warna-warni kembang api beserta suara gemuruh ledakannya. Buat gue, pulang kampong saat itu merupakan waktu yang tepat buat mengumpulkan energi demi hasil ujian yang memuaskan.

Ya. Malam ini timeline twitter ramai. Dimana-mana berekspresi tentang bagaimana mereka melihat tahun 2013. Gue lebih memilih ‘berceloteh’ di sini. Dan.... gue bersyukur. Gue masih hidup, orang tua pun masih bisa mendampingi, gue bisa melanjutkan pendidikan, gue ketemu orang-orang hebat, gue dapat pengalaman luar biasa di kampus, dan masih banyak lagi. Mungkin jodoh kali ya yang belum ketemu (?) hahahahaha.

Ngomong-ngomong, selamat ulang tahun, Ma dan saengil chukkaeyo, Sungminnie~ ^_^


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Oh Jinsku, Oh Celanaku



Malam ini adalah malam terakhir gue di kosan di tahun ini. Enggak, gue gak sedih. Gue malah senang karena bisa ketemu sama keluarga dan kehidupan lama gue. Sumpah, gue masih gak percaya kalo semester 1 perkuliahan udah selesai. Padahal masih segar di ingatan sewaktu ngeliat pengumuman lulus ptn. Suara Bu Tri Mumpuni masih terngiang-ngiang sewaktu beliau bilang “memerdekan anak bangsa yang terjajah.” Yah.... Kadang kita terlalu sibuk sampai gak sadar waktu sudah berlalu....

Oke, kembali ke awal cerita. Kalo liburan udah di depan mata berarti ujian udah selesai dong yaaa. “Terus gimana hasilnya?” Huft. Tolonglah, itu gak usah diungkit-ungkit J Ada beberapa hal yang lebih baik tetap dirahasiakan keberadaannya. Seperti nilai UTS (?) Karena hanya dosen, dia, dan Tuhan yang tahu.

Oh ya, sebenernya malam ini gue harusnya udah selesai packing. Tas sih udah diturunin dari atas lemari, baju-baju juga udah disiapin. Bahkan sepatu udah bersih habis dicuci. Masalahnya.... Celana jins favorit gue hilang T^T Gue nanya kakak-kakak di kosan. Nihil. Gue tanya teh Rini. Nihil juga. Besok kan gue mau pulang dan jinsnya sampai sekarang gak ketemu.... Gue harus apa tanpa celana jins gue yang cuma sedikit?! Emangnya ada yang mau maling celana jins apa huh. Oh jinsku oh celanaku T.T

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[LYRIC] Sen no Yoru wo Koete

Sen no Yoru wo Koete (As Thousand's Night Pass)

"I want to be loved, but you don't seem to love me"
I wander around as I repeat this to myself
It's the only answer I have; even I'm scared of getting hurt
I'll say "I love you" to the one I love

Do you love me or not?
As for things like that, it’s already fine either way
No matter how badly I wish to be with you
There are many unchangeable things in this world, right?
That's right, and my love for you
Is the truth unchangeable by anyone

I want to overcome thousands of nights and go meet you now
There's something that I must tell you
"I want to be loved, but you don't seem to love me"
I wander around as I repeat this to myself
It's the only answer I have; even I'm scared of getting hurt
I'll say "I love you" to the one I love
It's scary putting my feelings into words
But, I'll say "I love you" to the one I love

In this broad world, I can’t express the joy of encountering you with words 
That's why we can only smile, sing about the vividly passing autumn in do-re-mi
With winter at our backs, and the sunbeams peeking through the trees
And become reborn anew, so that we can protect someone

As I looked to the road I'd travelled and the path ahead, my eyes were filled by cowardice
I want to look you in the eyes, but I'm afraid I wouldn't be honest
I didn't want to know that you didn't love me
And live the rest of my days all alone
That day, I kept on loving you without getting hurt

I want to overcome thousands of nights and go meet you now
There's something that I must tell you
"I want to be loved, but you don't seem to love me"
I wander around as I repeat this to myself
It's the only answer I have; even I'm scared of getting hurt
I'll say "I love you" to the one I love
Even my feelings aren't returned, at least  I can say "I love you" to the one I love....
And that's the most beautiful thing in the world

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surprise!

Hai *srooot*

Acara pagelaran angklung KPA ITB udah berakhir :') Setelah latihan sampe rela pulang larut malam, besok mungkin sepulang kuliah gue akan bingung sendiri karena rutinitas yang mendadak hilang. Oh ya, ini konser pertama gue~ Dulu, gue gak pernah berpikir untuk ikut unit musik. Tapi ternyata di sini, gue belajar kalau angklung itu berlaku buat siapa aja, baik yang dengan atau pun tanpa background pemusik.

Oke. Kembali ke cerita yang seharusnya. Berhari-hari sebelum pagelaran berlangsung, gue ngajak-ngajak Haura dan Rany buat nonton. Tapi jawaban mereka entah bisa entah enggak, jadi gue menyimpulkan mereka gak akan dateng. Rany dengan alasan balik ke rumah, dan Haura terhalang acara ISO.

Lalu....... Sejam sebelum pagelaran dimulai (gue lagi grasak-grusuk ngapalin partitur), tiba-tiba hape gue bergetar. Ada sms dari Haura yang isinya "Deessttiiii... Jangan mengecewakan gw dan rani yang nonton yaaaaa!!!!"

Kmpret banget lah mereka :')


Konsernya sendiri...... yang saat itu gue pikirkan adalah gue gak akan pernah menyesal daftar waktu itu! Gak akan pernah! Dari mulai momen latihan dengan sedikit orang sampe-sampe nada di lagunya bolong-bolong, hingga tampil di atas panggung bersama :')






Oh ya. Di konser ini juga dua sepatu high heels rusak. Sepatu pertama itu haknya patah karena jatuh dari tangga turun panggung. Pukpuk mila :') Dan insole sepatu kedua copot tiba-tiba 5 menit menjelang naik panggung...... Panik banget gue. Akhirnya gue nekat tampil dengan sepatu sebelah yang tanpa insole..... Setengah jam berdiri pake high heels 5 senti sukses ngebuat kaki gue getar-getar. Gue merasa gagal sebagai wanita.

Akhirnya kita pulang jam 11 malem naik angkot Kalapa-Dago carteran. Sekitar 10 menit sebelum pulang, hape gue bergetar tanda panggilan masuk. Dari Haura. Kira-kira percakapan nyaris-tengah-malam antara kita berdua seperti ini:

Gue : Halo, assalamualaikum. Kenapa, Ra?
Haura : Desss! Lo udah balik belom? Gue ke kosan lo ya sekarang! *tersengal-sengal*
Gue : Lah, gue masih di TKP. Baru mau balik. Kenapa emangnya?! *ikutan panik*
Haura : *napasnya memburu* Gak, gue ke kosan lo aja! Kosan lo dimana? Gue pokoknya gamau tidur di kosan!!
Gue : Lo kenapa?! Oke-oke, gue sms arah jalannya sekarang... Emangnya kenapa kosan lo?
Haura : Banyak kecoak Desss!! Gue ke kosan lo aja! *suara kayak mau nangis*

Kecoak....... Saat itu, gue gak punya bayangan betapa kecoak berhasil memaksa Haura hengkang dari kosannya sendiri. Tapi setelah ngedengar penuturan langsung dari korban (maap ya Ra wkwk) kecoak jadi daftar musuh nomor tiga setelah cacing dan semut.

Alhasil, malam itu kita tidur di atas tempat tidur gue dengan ngebagi dua space. Haura di sisi dekat kaki tempat tidur, gue tidur sambil bergelung di dekat kepala tempat tidur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Intermezzo

Halo *menguap lebar*

Sekarang gue lagi di rumah ortu di Jakarta. Masih menikmati kesempatan untuk bisa berleha-leha barang sejenak sebelum akhirnya menghadapi kehidupan perkuliahan lagi. UTS is coming, bro...

Seminggu sebelum libur, gue stres banget. Mungkin efek kurang tidur... Alhasil, suasana hati naik-turun, dan dampaknya gue jadi gak fokus kuliah dan berubah jadi ngeselin bagi orang-orang di sekitar gue. Liburan Idul Adha jadi momen yang paling gue tunggu. Entah kenapa, gue pengen banget cerita ke ibu gue.

Oh ya. Selama di Bandung gue jadi punya kebiasaan ngemil. Anehnya, tiap kali pergi ke indomaret, gue selalu beli r*ma sari gandum yang cokelat. Enggak pernah yang lain. Selalu itu -_- Gue gak pernah nyangka kalo r*ma sari gandum punya efek nagih....

Dan sekarang, saat gue ngidam banget mau nonton Gravity (Vena udah ngajakin!), gue masih harus pergi buat nyervis hape itu. #@&#R%E^

Ganti hape aja apa ya.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Syukur

Sekarang aku sadar

Di tengah kesenyapan malam
Kepala tertunduk dalam-dalam
Sesuatu menggeliat di dalam dada
Memaksaku kembali pada aku yang sesungguhnya

Siapa aku?
Apa yang kuinginkan?
Untuk apa aku di sini?

Kala orang terlelap
Bibirku bergerak seraya berucap, “Terima kasih”
Berulang-ulang
Laksana pencerah, perlahan gelisah terhapus

Terima kasih
Sesuatu yang hangat mengalir di pipi
Terima kasih
Dinding hijau tadi kini mengabur
Terima kasih
Bahuku berguncang pelan

Aku terlalu larut dalam euforia
Perasaan semu yang disebut senang

Aku lalai,
lengah,
lupa pada apa yang mestinya kulakukan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS