Hari ini gue tersadar kalo bukan cuma manusia yang punya kasta sosial, kucing juga mengalami hal serupa. Banyak kucing dipelihara oleh majikan; bersih, ketersediaan makanan terpenuhi, bahkan ada yang diikutsertakan dalam ajang kontes. Tapi, banyak juga (mungkin lebih banyak) kucing yang entah dibuang sang majikan atau emang terlahir di jalanan (atau mungkin di atap rumah orang).
Beberapa tahun yang lalu, gue pernah ngerawat 4 ekor anak kucing yang ditinggal sang induk. Ibunya gak bertanggung jawab banget. Kejadiannya berawal sewaktu gue dan keluarga gue mulai ngedenger suara anak kucing dari atap rumah. Karena gak tahan sama suara mereka, Bokap gue berinisiatif untuk ngeliat ke loteng. Dan seperti yang udah bisa diduga, ada 4 ekor anak kucing di sana. Lalu kita turunin anak kucing itu dan diberi susu. Gue lupa gimana ceritanya sampe 4 anak kucing tersebut berakhir di bawah asuhan gue dan adek gue.
Tapi seiring waktu berjalan, 4 anak kucing tersebut perlahan-lahan mati. Enggak, gue gak ngeracunin mereka. Kucing pertama mati karena tercebur ke got. Dia kabur waktu hujan deras dan entah gimana dia masuk ke dalam got yang saat itu lagi penuh. Kedengeran kayak drama ya, tapi ini kenyataan. Besoknya dia mati.
Gue lupa kejadiaan matinya kucing kedua dan ketiga. Gue cuma inget yang pertama karena kematian dialah yang paling mengenaskan. Jadi, dari 4 anak kucing itu yang tersisa cuma ada satu. Bisa dibilang gue dan adek gue sayang banget sama kucing ini. Emang cuma kucing kampung sih. Gue rela bangun pagi buat ngasih makan dia. Gue rawat dia sampe dia bisa mandiri. Tapi suatu saat dia keliatannya udah puber. Kucing itu betina ternyata, dan dia genit banget. Gue gak suka sama kucing genit. Pada akhirnya dia kabur.
Kejadian itu menyadarkan gue dua hal:
1. Gue suka ngerawat binatang.
2. Gue gak suka kucing betina. Kucing betina yang genit.
Kucing
15.20 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Mind to leave your impression about this post?